بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
Setelah 2020 Sukses Membuat Youtube berkali-kali mendapatkan transferan dari youtube, saya melakukan perenungan panjang dan akhirnya memutuskan BERHENTI mencari uang dari adsense youtube.
Mungkin ini lah yang dinamakan sayangnya Alloh pada hamba-Nya, tidak akan membiarkan hamba-Nya terjerumus dalam dosa. Kenapa?,
1. Niat Dakwah Mulai Pudar
Niat awal membuat youtube adalah untuk berdakwah, tapi setelah mendapatkan transferan demi transferan akal dipenuhi syahwat duniawi. Yang ada bagaimana membuat konten yang bagus sehingga bisa menaikan jumlah penonton dan subscriber. Walaupun sebenarnya di dalam konten, saya tetap menyisipi dakwah, tapi tidak dipungkiri jiwa ini didominasi uang dan uang. Apalagi jika melihat channel lain lebih maju, semakin terbakar semangatnya.
2. Ragu dengan ke-HALAL-an
Dan puncaknya ketika melihat penjelasan para ustadz, jika penghasilan di adsense di youtube belum tentu halal. Secara hukum iklan adalah boleh, selama tidak mengandung unsur riba, penampilan aurat, khamr, judi dan sebagainya.
Setelah saya amati memang betul sekali, jarang sekali iklan yang tidak menampakkan aurat wanita, apalagi riba maupun judi sudah tidak malu-malu untuk mengiklankan diri. Dan saya mencoba membuka channel sendiri, iklannya pun seperti itu. Walaupun terkadang juga ada iklan yang syar’I atau tidak mengandung unsur kemaksiyatan, tapi sangat jarang.
Kan bisa diatur di layanan iklan adsense nya
Sudah dicoba, tetap saja iklan yang menampakkan aurat wanita selalu muncul. Mungkin jika ada 100 kali iklan, yang tidak mengandung unsur kemaksiyatan atau halal Cuma 10x. sehingga otomatis uang yang didapatkan campur baur antara yang halal dan haram. Karena tidak bisa memastikan berapa yang halal dan berapa yang haram, bismillah saya putuskan untuk meninggalkan 100%. Didukung alasan berikutnya……
3. Konsep dosa Jariyah
Alloh berfirman dalam surat An Nisa ayat 85
مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا ۖ وَمَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُنْ لَهُ كِفْلٌ مِنْهَا ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُقِيتًا
Barangsiapa yang memberikan syafa'at / pertolongan yang baik (dalam kebaikan), niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa'at yang buruk (dalam kemaksiyatan), niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Bisa disambungkan dengan kasus ini, yaitu saya sama aja memfasilitasi atau menolong orang-orang untuk menontonton kemaksiyatan, misal iklan wanita bergoyang-goyang. Atau juga sama saja mendukung pelaku riba untuk terus mengiklankannya.
Lalu dosa jariyah yaitu seseorang yang mengajarkan atau memfasilitasi kemaksiyatan dan itu terus menerus dilakukan olah orang lain, maka yang mengajari atau memfasilitasi akan mendapatkan bagian dosanya.
Misal 1 orang laki-laki saja membuka video saya, walaupun isinya tentang dakwah tapi ada iklan perempuan bergoyang-goyang. Dan itu terus-terusan ditonton, bahkan kalau saya mati pun Insha Alloh masih terus ditonton, sedangkan saya sudah tau hukumnya. Apakah itu tidak menjadi dosa jariyah yang terus mengalir?na’udzbulillah.
Hal ini semakin membuatku ragu dalam meneruskan mencari uang di youtube. Lagi dan lagi saya dihadapkan dengan pilihan yang berat, seolah-olah disuruh memilih Alloh atau kemewahan dunia dengan jalan yang syubhat?
Ini bukan berarti sok suci, tapi ingat dengan tuntunan Rasulullah
إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِى الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِى الْحَرَامِ
“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram” (HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599)
Sehingga seyogyanya meninggalkan sesuatu yang meragukan hukum halal haramnya. Dan sebagai gantinya tidak usah khawatir karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363)
Berulang kali membuktikan janji Alloh ini, dan kali ini diuji lagi. Bismillah, dengan mengharapkan ridho Alloh saya meninggalkan iklan adsense atau berhenti total mencari uang dari iklan adsense youtube. Yakin pasti Alloh memberi ganti melalui jalan lain. Udah #AndelinAlloh aja!
Sampai sekarang saya insha Alloh tetap masih membuat konten youtube, insha Alloh murni karena ingin menabung pahala jariyyah, yaitu untuk berdakwah. Dengan harapan ketika saya sudah meninggal, akan terus mengalir pahala karena masih banyak yang menonton video yang saya buat.
MasyaAllah sangat mengena banget meninggalkan penghasilan yang sudah digenggaman untuk menghindari dosa jariah. Bagaimana dengan hasil bagi mendepositokan uang diKSP Pak?
ReplyDeleteJika yang dimaksud KSP adalah Koperasi Simpan Pinjam Konvensional, maka sudah jelas dikatakan Riba. Karena hukum lembaga tersebut dari awal tidak sesuai syariat. wallahu a'lam
Delete