Dulu: Aku seorang Driver Ojek Online (OJOL) - UBAY CHANNEL

 Dulu: Aku seorang Driver Ojek Online (OJOL)

Bismillah

Allohumma shalli ‘ala Muhammad, amma ba’du

 Sebelumnya saya sudah menceritakan tentang pernikahan (baca di sini), menikah hanya bermodalkan 2.500.000. ya memang tabunganku tinggal segitu, dan saya pun tidak terlalu khawatir dengan kehidupan setelah menikah. Karena Alloh telah menjanjikan kepada orang yang menikah dalam Al Qur’an, jika mereka dalam keadaan fakir, Alloh akan mencukupkan.

وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS, An Nur:32)

  Bulan pertama setelah menikah, saya sama sekali tidak punya penghasilan. Artinya sebulan lebih saya tidak memberi uang ke istri. Apalagi saya masih menyandang sebagai mahasiswa, karena sebelum menikah saya diterima beasiswa S2 (baca di sini). Awal menikah saya tinggal di Bandung di rumah istri, weekend hari ahad dan senin, saya pulang ke Kebumen untuk kuliah.

  Alhamdulillah, saya diterima kerja sebagai guru di Bandung. Gajinya lumayan sekitar 1,5 juta per bulan. Lumayan daripada di Kebumen. tapi hanya bertahan sekitar 1 bulan, karena akhirnya saya mendaftar ojek online PT. GR*B Bandung. Awalnya saya ditolak mendaftar, karena KTP saya Kebumen, boleh mendaftar tapi harus pakai surat domisili. Saya pun mendatangi Ketua RT, untuk meminta surat domisili, tapi ternyata diminta membawa Kartu Keluarga (KK), saya pun belum punya karena baru menikah.

  Setelah hampir putus asa tidak bisa mendaftar, saya baru ingat. DENGAN SHALAWAT, APAPUN BISA. Akhirnya saya pun datang ke kantor Gr*b lagi, membawa persyaratan yang saya punya. ALLOHUMMA SHALLI ALA MUHAMMAD, saya membaca itu terus di depan Customer Service. Dan Allohu Akbar, 11 Agustus 2018 SUKSES juga akhirnya resmi menjadi Driver Gr*b.

  Setelah mendaftar gr*b, saya pun langsung menjadi driver, tanpa sepengetahuan istri. Karena istri melarang saya menjadi driver, tapi saya nekad. Akhirnya saya keluar dari guru, dan alih profesi menjadi driver, karena ternyata hasil ojol lebih besar. Dan lucunya, saya menjadi ojol padahal saya sama sekali belum tau jalan-jalan di Bandung, tapi saya nekad.

di lain waktu, saya juga mendaftar sebagai driver PT. GOJ*K. jadi saya punya 2 akun ojol.

Kenapa memilih ojol

1. Waktu bebas banget, terserah mau berangkat kapan. Kalau saya biasanya berangkat setelah shalat subuh, pulang lagi sekitar jam 09.00. berangkat lagi sekitar jam 11.00. dan pulang lagi sekitar jam 19.00
2. Tidak ada atasan, subhanalloh males banget kalau kerja diatur, diawasi dan dimarahi atasan, tapi kalau jadi ojol, bebas banget kita sendiri yang menjaga etika
3. Walaupun kerja, bebas mau shalat on time di masjid. Dibandingkan ketika kerja biasa, harus nyur-nyuri waktu buat shalat di masjid
4. Hasilnya lebih besar dari pada menjadi guru honorer. Paling tidak, minimal sehari dapat 50,000. Tapi itu jarang banget, apa lagi di awal-awal, saya pulang jam 10 malam, sehari bisa dapat 200 an ribu.

Momen menyenangkan

1. Ketika mendapatkan order dekat dengan tariff bawah dengan jarak +_ 500 m, pakai masuk jalan pintas lagi, sedangakn ongkosnya 10,000
2. Ketika sudah menurunkan penumpang, beberapa detik kemudian langsung masuk orderan lagi
3. Ketika 2 akun sekligus masuk orderan yang SATU TUJUAN, satunya membawa orang, satunya membawa barang atau makanan. Jadi 1 kali jalan, 2 pulau terlampaui.
4. dari tabungan bonusan insentif, bisa terkumpul buat biaya lahiran istri

Momen menyedihkan

1. Dimarahin istri gara-gara pulang selalu malam, dan berangkat selalu pagi sebelum subuh. Karena dia belum tau kalau saya ngojol
2. Ketika sudah masuk waktu shalat, dan saya sudah dekat masjid bahkan sudah di masjid, tapi ada orderan masuk, membuat dilemma
3. Orderan sudah masuk, tapi dibatalkan sam penumpang. Padahal saya sudah mencari-cari posisi dia, hujan pula. Apalagi pernah, sudah keliatan CS nya, didepan mata, tapi dicancel.
4. Ada CS Ibu-ibu, suruh mengantarkan anaknya sekolah, tapi 2 sekolah yang berbeda, menyebalkannya bayarnya persis di aplikasi, padahal jaraknyamenjadi jauh
5. Ketika di jalan hampir kecelakaan, sering sekali motorku menyerempet mobil. Tapi Alhamdulillah tidak pernah sekali pun kecelakaan.
6. Sambil nungguin orderan masuk, saya makan bekal di pinggir jalan, di depan kampus yang lagi rame-rame.
7. 2 akun sekaligus masuk, tapi bertolak belakang tujuannya. Jadi harus dikalahin satunya.

  Saya sempat bersedih hati dan khawatir, jangan-jangan saya selamanya menjadi ojek online. Karena sampai saat itu, saya belum menemukan pekerjaan tetap. Saya sih, happy jadi ojek, tapi saya pribadi mengatakan menjadi ojek pekerjaan sangat beresiko. Resiko kecelakaan, resiko tertipu orderan, resiko begal dan lainnya.

ALHAMDULILLAH

  Alloh menjawab kekhawatiran saya, 10 Oktober 2018, saya mendaftar CPNS, dan Alhamdulillah sekarang saya menjadi CPNS Guru Agama Islam di Kabupaten Banyumas (cerita selengkapnya di sini). 

Selain itu, Alhamdulillah S2 saya sudah selesai, dan Alhamdulillah istri saya telah melahirkan laki-laki yang bernama ABDURRAHMAN, Mohon doanya agar Alloh menjadikannya lelaki beriman, berilmu dan beramal.
  saya mohon maaf, bukannya saya berniat pamer dan menggurui, saya hanya ingin bercerita bahwa hanya dengan MENDEKAT KEPADA ALLOH, semuanya akan indah.

pesan buat teman-teman Driver ojol

1. jangan lupa shalat lima waktu, kalau bisa di masjid. Agar Alloh tidak hanya memberikan kemudahan orderan, tapi juga keberkahan di setiap rupiahnya.
2. Sebelum keluar rumah mengawali ngojol, baca doa safar. BISMILLAHI TAWAKKALTU ‘ALALLOHI LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAH, dan SUBHANALLADZI SAKHKHORO LANA HADZA WA MA KUNNA LAHU MUQRININ. Insya Alloh, sepanjang jalan kita akan dijaga Alloh melalui malaikatnya, terhindar dari kecelakaan, penipuan, pembegalan, dll
3. Kalau bisa sempatkan lah shalat duha, walaupun 2 rekaat. Insya Alloh rezeki semakin lancer dan berkah
4. Jangan lupa baca al qur’an, walaupun 1 ayat. Kalau bisa, masukan al qur’an di tasmu. Kalau lagi menunggu orderan buka dan baca
5. Terakhir, berusaha untuk menghindari maksiyat sekecil mungkin. Seperti menipu, hutang bank riba, judi, dan lain lain
6. Insya Alloh dengan seperti itu, Alloh tidak hanya memberikan kemudahan rezekimu, tapi juga angkan mengangkat derajatmu, istrimu dan anak keturunanmu di dunia dan akhirat
7. Terakhir saya doakan Anda semoga Alloh selalu memberikan hidayah iman dan Islam, sehingga sukses dunia dan akhirat

 Insya Alloh dengan seperti itu, Alloh tidak hanya memberikan kemudahan rezekimu, tapi juga angkan mengangkat derajatmu, istrimu dan anak keturunanmu di dunia dan akhirat

Terakhir saya doakan Anda semoga Alloh selalu memberikan hidayah iman dan Islam, sehingga sukses dunia dan akhirat

Pesan buat penumpang/CS/Coustomer

  Wahai CS, biarpun ojol hanya sekedar aplikasi, tapi drivernya manusia, yang bekerja tulus menelusuri jalanan. Ketika siang kepanasan, ketika malam kedinginan, mereka lakukan demi memenuhi kebutuhannya, ada yang untuk menafkahi anak istri, ada yang sedang mengumpulkan untuk biaya nikah, ada yang untuk membiayai kuliah, ada yang sedang membiayai orangtuanya sakit, dan sebagainya. Mereka bukan preman yang harus kau takuti, mereka juga bukan pencuri yang kau caci. Jadi nilai mereka dari sisi manusia, kamu manusia kan? Punya hati?,

  Tolong jangan semena-mena memberikan bintang 1 ke mereka, apalagi kalau melaporkan ke kantor, semua itu akan menyebabkan ladang pencaharian mereka. Oke, kalau si driver melakukan pelanggaran hukum, tapi sekarang coba dihitung, dari jutaan driver di Indonesia, lebih banyak mana antara yang baik dan jahat.

  Jadi tolong wahai CS, jika Anda tidak bisa mendoakan mereka agar Alloh selalu menjaga, jika Anda tidak bisa memberi tip lebih, tolong berikan mereka bintang 5.

Wallohu a’lam

Bandung Barat,4 Mei 2019/28 Sya'ban 1440 H

Ngubaidillah, M.Pd